Deru
mesin tergantikan dengan suara petani yang sedang mengerjakan sawahnya, bunyi
pesawat yang tergantikan dengan kicauan burung, Selamat pagi... (terasa kurang)
Kompilasi
suara alam dengan mesin-mesin pembantu manusia yang masih sayup-sayup sepi
merambat bergetar dalam medium semesta menuju ke indra pada masa pagi
terlaksana. Seakan membawa pesan ucapan semangat pemberi kehangatan dalam
setiap aktivitas. Dalam nada kicauan burung yang tersahut dengan kokokan ayam
pejantan, sanag matahari pun dengan perlahan menampakkan cahayanya dalam sebuah
keperkasaan percaya dirinya. Kemegahan kekeuatan yang dikorbankan kepada
kehidupan semu para penghuni antara langit dan bumi. Semuanya terkelola dalam sebuah
kedamaian pagi yang syarat akan makna terikat. Terikat dalam pikiran filosofis ilmu kehidupan pemberi pelajaran.
Jikalau
kedamaian pagi ini harus berbeda itulah manusia yang menjadi penyebab, jiakalau
kedamaian ini masih berlanjut dan semakin bermakna itulah manusia pula penyongsongnya. Bawalah keindahan
nada pagi ini, kemegahan semangat sang mentari ini, bawalah kedamaian suasana
ini bagi kehidupanmu hari ini.
Dalam
balutan doa kepada sang Ilahi disambung dengan salam hangat penyapa hari, saya
ucapkan “Assalamualaikum, Selamat pagi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar