Kasih pantas kau terima
Puji pun boleh kau punya
Sekalah sejenak para pencerca
Dalam ujung tangkup...
Calon-calon penggantimu sedang berlaga
Berkoar-koar dan melebur dalam masa
Menggaet suara dan kepercayaan bangsa
Dalam ujung tangkup...
Kau yang masih berdiri disana
Kau yang masih berpeluh jasa
Tetapi sekarang kau hampir dilupa
Dalam ujung tangkup...
Mata berkantungmu jadi saksi mata
Keriputmu jadi bukti nyata
Bahwa lelah telah jadi kawan di setiap senja
Dalam ujung tangkup...
Teruntuk engkau yang pasti punya banyak jasa
Teruntuk engkau yang pasti pernah membawa perubahan nyata
Teruntuk engkau yang pasti susah tidur memikirkan bangsa
Dalam ujung tangkup...
Teruntuk engkau sang Indonesia dalam dasawarsa
Teruntuk engkau sang wali bangsa
Teruntuk engkau sang abdi negara
Dalam ujung tangkup...
Kami mohonkan maaf kepada engkau yang kami sasarkan
Sasarkan akan protes penuh kemarahan
Sasarkan akan hinaan kata yang menyakiti perasaan
Dalam ujung tangkup...
Aku sadari bahwa tugasmu tak mudah
Aku sadari bahwa rakyatmu mudah sekali gundah
Aku sadari bahwa mereka yang mencercamu tak kenal lelah
Dalam ujung tangkup...
Kurapatkan ujung-ujung jari kananku dipelipis mata
seraya berkata lantang dan sederhana
TERIMA KASIH BAPAK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, our Presiden of Indonesia
catatan : aku bukan sang simpatisan yang buta membela dan memuja sosok tanpa cela, aku hanya seorang yang berusaha berterima kasih atas jasa, hanya mencoba menjadi manusia yang memanusiakan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar