Senin, 08 Juli 2013

Assalamualaikum, Selamat Pagi


Deru mesin tergantikan dengan suara petani yang sedang mengerjakan sawahnya, bunyi pesawat yang tergantikan dengan kicauan burung, Selamat pagi... (terasa kurang)

Kompilasi suara alam dengan mesin-mesin pembantu manusia yang masih sayup-sayup sepi merambat bergetar dalam medium semesta menuju ke indra pada masa pagi terlaksana. Seakan membawa pesan ucapan semangat pemberi kehangatan dalam setiap aktivitas. Dalam nada kicauan burung yang tersahut dengan kokokan ayam pejantan, sanag matahari pun dengan perlahan menampakkan cahayanya dalam sebuah keperkasaan percaya dirinya. Kemegahan kekeuatan yang dikorbankan kepada kehidupan semu para penghuni antara langit dan bumi. Semuanya terkelola dalam sebuah kedamaian pagi yang syarat akan makna terikat. Terikat dalam pikiran filosofis ilmu kehidupan pemberi pelajaran. 

Jikalau kedamaian pagi ini harus berbeda itulah manusia yang menjadi penyebab, jiakalau kedamaian ini masih berlanjut dan semakin bermakna itulah manusia pula penyongsongnya. Bawalah keindahan nada pagi ini, kemegahan semangat sang mentari ini, bawalah kedamaian suasana ini bagi kehidupanmu hari ini. 

Dalam balutan doa kepada sang Ilahi disambung dengan salam hangat penyapa hari, saya ucapkan “Assalamualaikum, Selamat pagi”