Senin, 07 Oktober 2013

LOW COST “GENGSI” CAR (LCGC)



Kebutuhan akan transportasi dewasa ini memang tidak bisa dipungkuri mendekati menjadi kebutuhan primer. Dalam era yang serba dituntut untuk mengefisienkan penggunaan waktu, alat transportasi lah yang menjadi salah satu penunjang untuk mengefisiensikan waktu. Dengan alat transportasi kita dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan waktu yang relatif lebih cepat. Alat transportasi yang akan menjadi pembahasan kita kali ini adalah mobil. Kepemilikan mobil bagi masyarakat Indonesia ini adalah salah satu kebutuhan transportasi juga sebagai alat penunjang pengiriman logistik karena memang dapat menampung barang lebih banyak dari alat transportasi darat lainya dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Selain itu, kepemilikan mobil di Indonesia ini juga menjadi patokan sosial seseorang. Biasanya orang yang memiliki mobil itu adalah kalangan orang berduit karena memang harganya yang cukup mahal.
Pemerintah, melalui kementrian perindustrian dewasa ini melaunching program LCGC “Low Cost Green Car”. Program ini berupa syarat kepada produsen mobil untuk memproduksi mobil dengan harga yang rendah dan dengan konsep “green”. Lalu batas murah yang diminta pemerintah itu berapa si ? pemerintah memberikan batas harga murah dibawah Rp 100.000.000. jadi, batas harga ini yang menjadi parameter “low cost” yang dimaksud pemerintah. Setelah itu, mobil ini juga harus menggunakan konsep “green car”. Standar konsep green car ada pada bagian bahan bakarnya. Pemerintah memberikan syarat bahwa dengan 1 liter bahan bakar mobil LCGC bisa menempuh minimal 20 KM. Bahan bakar yang digunakan LCGC adalah BBM berupa pertamax, bukan premium.
Terdapat dua perusahaan produsen mobil yang telah meluncurkan mobil LCGC, yaitu Daihatsu Ayla dengan harga termurah Rp 76.500.00 (type D M/T) dan Toyota Agya dengan harga termurah Rp 99.900.00 (type E M/T). Baru-baru setelah program LCGC diluncurkan, kedua mobil ini juga lauching ke pasaran. Dan sampai sekarang sudah ada sekitar 1000 pesanan (inden) terhadap mobil-mobil tersebut.
Perlu kita kaji tentang kebijakan pemerintah ini. Dari kebijakan ini tercium beberapa kejanggalan dan efek-efek yang dapat timbul yang sekiranya akan merugikan bangsa. Memang harus ditinjau dan dikaji ulang karena sesuai dengan amanah konstitusi bahwa setiap kebijakan pemerintah harus independen tanpa tujuan untuk menguntungkan suatu pihak. Jangan sampai pemerintah dalam mengeluarkan suatu kebijakan karena tekanan dari suatu pihak atau atas kerja sama untuk menguntungkan suatu pihak.
Dengan program ini pemerintah juga terlihat tidak konsisten. Inkonsistensi pemerintah terlihat ketika kita kaitkan program LCGC dengan program pemerintah sebelumnya yaitu mobil nasional. Kemarin pemerintah menggalakkan mobil nasional tetapi sekarang dengan program LCGC yang mencuat adalah mobil produksi asing bukannya mobil nasioanl. Jelas mobil nasional akan terpuruk karena akan tenggelam dengan kualitas serta harga yang ditawarkan oleh produsen asing. Produsen pemegang pasar mobil di Indonesia ini yaitu Daihatsu dan Toyota dari Jepang. Jikalau kami harus berburuk sangka bahwa program ini ada hubungannya dengan Jepang yang memang selalu memberikan bantuan dan kerja sama kepada Indonesia di bidang infrastruktur khususnya jalan. Seakan-akan program ini memberikan peluang kepada produsen-produsen tersebut untuk meningkatkan keuntungan.
Ada beberapa pendapatan yang menyatakan bahwa LCGC bertujuan untuk meningkatkan industrialisasi di Indonesia. padahal tingkat industrialisasi itu tidak ditandai dengan meningkatnya jumlah mobil. Lebih-lebih LCGC ini sasaran utamanya adalah masyarakat menengah atas bukan kepada industri-industri. Dari segi ekonomi, dengan harga yang murah dan diharapkan banyak yang membeli maka peredaran uang di Indonesia akan meningkat akibat banyaknya permintaan tersebut sehingga dapat menyebabkan inflasi. Selain itu, dengan semakin banyaknya pemilik mobil pribadi akan membunuh secara perlahan pekerjaan para supir kendaraan umum karena semakin sedikit penumpangnya. Dari situ juga terlihat bahwa program ini kontradiksi dengan transportasi masal. Masyarakat akan cenderung memilih menggunakan mobil pribadinya dari pada transportasi masal.
Mari kita pikir secara logika sederhana saja, dengan meningkatnya pemilik mobil maka akan memperburuk masalah kemacetan yang terjadi. Artinya ketika pemerintah akan membenahi kemacetan tersebut maka harus melakukan langkah yang lebih panjang dan lebar serta harus merogoh kantong yang lebih dalam karena kuantitas penyebab kemacetannya bertambah. Peningkatan pemilik mobil juga akan sebanding dengan peningkatan ketergantungan terhadap BBM. Padahal sesuai dengan undang-udang pemerintah seharusnya terus mereduksi ketergantungan masyarakat terhadap BBM dengan mengalihkan ke sumber energi lain, lagi-lagi program LCGC ini tidak sinergis dengan program tersebut. Kita juga bisa mempertanyakan lagi konsep green car yang disyaratkan tersebut, bagaimana bisa disebut green car kalau tetap mengkonsumsi BBM dan bahkan cenderung meningkatkan masyarakat untuk mengkonsumsi BBM. Belum lagi dengan bertambahnya jumlah mobil juga akan menambah kepekatan polusi CO2 di udara. Hal ini tidak sesuai dengan konvensi CO2 yang telah disepakati.
Lalu sebenarnya apa tujuan dari program ini ? beberapa pendapat juga menyatakan bahwa program ini melecehkan masyarakat khususnya kalangan menengah Indonesia karena dianggap hanya baru bisa membeli mobil dengan harga yang murah (low cost). Ada pula yang menyebutkan bahwa tujuan dari LCGC ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri masyarakat karena dengan memiliki mobil mereka akan merasa status sosial mereka terangkat. Jikalau memang begitu program ini secara implisit menanamkan rasa gengsi kepada masyarakat, dengan begitu ganti saja kata “green” pada program ini dengan kata “gengsi” menjadi “Low Cost Gengsi Car”.  Ataukah benar ini hanyalah sebuah politik luar negeri belaka atau konspirasi yang sudah tak pantas disebut konspirasi lagi karena begitu gamblangnya terlihat ?
Dengan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Pemerintahan Indonesia yang sudah berusaha keras memeras keringat dan pikiran demi kemajuan bangsa Indonesia dan masyarakat didalamnya. Saya menyampaikan pendapat saya tentang program ini dan semoga dapat diambil pelajaran, bukan untuk menjelek-jelekkan. Pengetahuan saya masih rendah masih butuh banyak guru dan ilmu dalam mengkritisi suatu masalah. HIDUP INDONESIA !
M.Hibatur Rahman, Kantor Pusat Fakultas Teknik, UGM, 04 Oktober 2013


Kamis, 26 September 2013

You just like photography

I don't know why and I don't know how, but I think you just like photography

you just like photography, I always focus on you
you just like photography, every moment is important to be captured
you just like photography, my sense is always to you
you just like photography, everywhere, I always preparing for your moment
you just like photography, far or close to me I don't care because with my lens I still get you
you just like photography, always give a beautifull seing in my lens
you just like photography, I don't care how hard to capture because of the light intensity, but I'll try my best to set the camera
you just like photography, I always waiting for the next chance to capturing a moment of you
you just like photography, you always on my mind

you just like photography, and I love photography

Minggu, 11 Agustus 2013

Pagi Idul Fitri

Assalamualaikum Warakhmatullahi Wabarakaatuuh...

dentuman gema takbir malam saat hilal terpana
pengawal kabar gembira
kabar gembira para penyembah Yang Maha Kuasa
para manusia yang iman pada Khaliknya
yang lalu terlelap dalam do'a
untuk terbangun kembali bersujud pada-Nya

Pagi yang berbeda...
Nada takbir masih terus menggema
cahaya pagi yang aku rasa berbeda
tak seperti pagi biasanya
serasa cahaya surga merambat membalut pagi dunia
dan inilah pagi Idul fitri, pagi hari kemenangan, pagi hari raya

cahaya surgawi yang membangkitkan semangat ukhrawi jiwa
pemantap langkah pada-Nya
entah mengapa kesunnahan ini begitu menggetarkan jiwa
jiwa-jiwa yang rindu akan kemenangan
jiwa-jiwa yang rindu akan kesucian
jiwa-jiwa yang rindu akan fitrahnya sebagai manusia
jiwa-jiwa yang Insya Allah diharamkan jasadnya masuk neraka

dan Pagi Idul fitri
kaulah awal momentum kembali suci
kaulah awal momentum kembali saling memberi
kaulah awal momentum pemererat tali silaturahmi

datanglah padaku tahun depan nanti
datanglah lagi...

Wassalamualaikum Warakhmatullahi Wabarakatuuh...


Kamis, 08 Agustus 2013

antara jogja dan pekalongan

Antara Jogja dan Pekalongan
sebuah perjalanan yang tak berarti
bagi mata yang tak berhati, mata yang hanya melihat tanpa meresapi arti
bagi hati yang tak bermata, hati yang hanya merasa tanpah tahu (melihat) apa yang dirasa.
bagi langit pikiran yang disibukkan dengan gemuruh mendung awan-awan hitam kurang berarti.
Namun, untuk kali ini mata, hati dan pikirku tak begitu. Mereka yang menjalin mencari dan mendapati arti.
dan diantara Jogja dan Pekalongan, aku terdiam.
terdiam relatif terhadap sepeda motorku yang bergerak relatif terhadap bumi.
Magelang...
disini aku mendapati bahwa jalan yang lurus pun bisa membuatmu terlena, rasa kantuk.
ternalogikan dalam hidup... bahwa hal yang lurus (baik), masih bisa mengantarkanmu dalam bahaya, kesombongan.
Temanggung...
disini aku mendapati bahwa sesuatu yang mungkin kita rasa sudah kita tinggalkan, tapi ternyata masih ada disekitar kita. ketika saya berkendara, terasa jauh telah kutinggalkan temanggung tapi ternyata masih temanggung juga. temanngung ini layaknya.... (isi sendiri)
di Temanggung juga aku mendapati bahwa suatu keindahan memang muncul pada waktu dan kondisinya. Selama ini aku tidak pernah melihat keindahan alam Temanggung sore hari, Langit yang ungu, matahari yang bulat bersinar yang sinarnya tak menyilaukan mata melainkan mempesona mata, kehangatannya menyentuh jiwa lelah dalam perjalanan ini. "Subhanallah.... Subhanallah..." kata itu lah yang terucap dalam bibir secara fisik dan dalam batin.
Sukorejo...
disini aku mendapati sebuah pelajaran bahwa sesuatu yg kita cari-cari itu ternyata sudah ada disekitar kita, hanyalah kitanya yang kurang fokus memperhatikan sekitar. Aku mendapati pelajaran ini dikarenakan aku yang terus mencari-cari dimana sukorejo, tapi ternyata aku telah menginjak tanah sukorejo. Dan Sukorejo ini dapat dianalogikan dengan .... (isi sendiri)
Limpung...
disini aku mendapati bahwa dalam mengambil keputusan dibutuhkan sebuah pengetahuan. dalam sebuah persimpangan, aku dihadapkan akan dua jalan. kanan atau lurus ? dan aku sebenarnya tahu kanan lah yang benar, tapi aku lebih memilih lurus dengan dalil "sok tahu". Al hasil tersesat lah aku dalam ketidaktahuan.

Sekian tulisan saya tentang pelajaran, hikmah dan filosofi sederhana dari perjalanan saya yang mungkin kurang berarti secara harfiah. Disini saya hanya mencoba berbagi arti berbagi makna yang saya tangkap dari perjalanan saya.
Terima kasih...

Pidato (Zaman SMA)



Assalamualaikum Ww. Ww.
Alhamdulillahiraabbil alaamiin wabihii nasta’iin alaa umuriddunnya waddiin wassholatu wassalaamu ala asrafil ambiyaa’i wal murasaliin sayyidinaa wa maulana Muhammadin wa ala aalihii washohbihi ajma’in, amma ba’d.
Yang saya hormati Bapak Nurokhim selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan yang saya hormati pula serta saya banggakan teman-temanku semuanya.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul dalam kesempatan kali ini dengan keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam tidak lupa kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di hari kiamat nanti, amin.
Dalam kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Pendidikan Moral Indonesia”. Menurut Wikipedia Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Ada juga yang menyebutkan bahwa moral adalah produk netral jiwa. Menurut saya moral adalah sikap atau perilaku yang benar-benar muncul dari hati nurani yang sesuai dengan etika dan norma yang berlaku. Jadi, ini adalah sebuah hal yang pantas bahwa moral memiliki nilai yang positif karena moral berasal dari hati nurani.
Indonesia sebagai bangsa tentunya mempunyai ciri khas moralnya tersendiri. Ciri khas moral Indonesia adalah adat ketimuran. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kental akan adat ketimuran seperti sopan santun, menghormati yang tua, saling menghargai satu sama lain, jiwa kekeluargaan yang erat dan sebagainya. Kemunculan adat ketimuran Indonesia itu berkat pendidikan-pendidikan moral yang diajarkan oleh kakek-kakek kita terdahulu. Orang Indonesia tempo dulu sangat menjunjung pendidikan moral selain pendidikan intelek. Berkebalikan dengan sekarang yang hanya mementingkan pendidikan intelek saja.
Sekarang orang  Indonesia mulai meninggalkan gaya hidup ketimurannya. Banyak orang yang lebih menyukai untuk hidup dengan gaya hidup barat. Memang bukan sesuatu yang salah apabila kita mengikuti arus kemodernan zaman tetapi setidaknya kita tidak meninggalkan siapa sebenarnya kita ini. Kita ini Bangsa Indonesia yang mempunyai moral ketimuran. Kita bukan bangsa barat yang hidup di bawah simbol “Patung Liberty”.
Hal ini harusnya disikapi oleh pemerintah Indonesia terutama bagian pendidikan karena pendidikan sangat berperan penting dalam pembentukan moral. Selain dapat memberikan pendidikan intelek, sistem pendidikan di Indonesia seharusnya juga dapat membentuk moral warganya terutama yang masih remaja. Sistem pendidikan Indonesia cenderung mirip dengan pendidikan barat yang dibawa oleh pemerintahan kolonial dahulu. Sitem ini tidak cocok dengan kepribadian dan kebutuhan Bangsa Indonesia. Pendidikan barat didasari oleh regering, tucht and orde, atau perintah, hukuman dan ketertiban atau paksaan. Dalam prakteknya, pendidikan yang demikian akan merusak kehidupan batin anak-anak. Budi pekertinya rusak karena hidup di bawah paksaan dan hukuman. Jika kelak dewasa, anak-anak yang telah rusak batinnya tidak dapat bekerja tanpa diperintah.
Menurut saya pendidikan moral di Indonesia itu masih kurang. Ini terbukti dari masih maraknya kasus-kasus kerusakan moral yang melanda Indonesia terutama pada remaja. Remaja yang seharusnya generasi penerus Bangsa Indonesia ini tetapi moralnya tidak mencerminkan kebangsaannya. Tawuran, tindakan bullying di sekolah, narkoba, dan lain-lain, itu adalah sebagian kecil dari indikator kerusakan moral ramaja bangsa ini sekarang. Tidak hanya pendidikan formal saja yang harus dibenahi tetapi pendidikan non formal terutama keluarga juga harus dibenahi. Keluarga harus dapat memberikan pendidikan-pendidikan dasar dari kehidupan yang dapat membentuk moral yang baik bagi anggota keluarganya.
Dari segi diri sendiri, kita harus mampu membekali diri dengan ilmu-ilmu yang dapat membentuk moral kita, seperti ilmu agama dan ilmu tentang budi pekerti. Kita juga harus mampu menyaring semua hal-hal yang masuk ke kehidupan kita. Tetapi semuanya itu tidak akan membuahkan hasil apa-apa apabila dari masing-masing individunya tidak mau untuk menerima pendidikan moral yang telah diberikan. Jadi tergantung dari kemauan diri kita dan hati kita masing-masing.
Demikian pidato dari saya. Semoga dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan juga bagi diri saya. Saya meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian pidato ini. Terima kasih atas perhatian teman-teman.
Akhirul kalam, wassalamualaikum Ww. Ww.

Senin, 08 Juli 2013

Assalamualaikum, Selamat Pagi


Deru mesin tergantikan dengan suara petani yang sedang mengerjakan sawahnya, bunyi pesawat yang tergantikan dengan kicauan burung, Selamat pagi... (terasa kurang)

Kompilasi suara alam dengan mesin-mesin pembantu manusia yang masih sayup-sayup sepi merambat bergetar dalam medium semesta menuju ke indra pada masa pagi terlaksana. Seakan membawa pesan ucapan semangat pemberi kehangatan dalam setiap aktivitas. Dalam nada kicauan burung yang tersahut dengan kokokan ayam pejantan, sanag matahari pun dengan perlahan menampakkan cahayanya dalam sebuah keperkasaan percaya dirinya. Kemegahan kekeuatan yang dikorbankan kepada kehidupan semu para penghuni antara langit dan bumi. Semuanya terkelola dalam sebuah kedamaian pagi yang syarat akan makna terikat. Terikat dalam pikiran filosofis ilmu kehidupan pemberi pelajaran. 

Jikalau kedamaian pagi ini harus berbeda itulah manusia yang menjadi penyebab, jiakalau kedamaian ini masih berlanjut dan semakin bermakna itulah manusia pula penyongsongnya. Bawalah keindahan nada pagi ini, kemegahan semangat sang mentari ini, bawalah kedamaian suasana ini bagi kehidupanmu hari ini. 

Dalam balutan doa kepada sang Ilahi disambung dengan salam hangat penyapa hari, saya ucapkan “Assalamualaikum, Selamat pagi” 

Kamis, 06 Juni 2013

12.06

Arah pukul 12
Ehm... hai... (suara dalam hati)
Begitu sulit dan berat langkahku beranjak
Begitu canggung dan kaku bibir berucap
Dan aku hanya menjadi angka 6 pada sebuah jam analog
Dan kau menjadi angka 12 pada sebuah jam analog pula
Aku iri dengan angka 11 dan angka 1
Aku iri mereka yang bisa dekat dengan kamu
Tapi buat apa iri ?
Jarum detik, jarum menit, dan jarum jam
Mereka bertigalah pengantar kehidupan
Pemberi jembatan kesempatan untuk dapat melihatmu
Aku suka pukul 06.00 karena jarujarum itu menunjuk kita berdua
Dan pada saat itu pula sinar semangat pun terbit
Aku kurang begitu suka dengan pukul 18.00
Karena pada saat  itu semangat akan tenggelam
Meskipun ada pukul 12.06 pada jam analog ini
Namun, kedekatan kita ini hanyalah semu
karena angka 6 itu tidak benar-benar angka 6

Hai kamu... (suara dalam hati)
Akulah pukul 6
Akulah yang selalu menghadap ke arah pukul 12
Akulah yang selalu berharap dan berusaha untuk berpindah ke jam digital
karena dalam jam digital akan ada pukul 12.06
dimana hanya ada kosong yang memisahkan kita
dan angka 6 itu memanglah angka 6
artinya adakah yang menyekati antara kita ? tidak ada

Senin, 03 Juni 2013

Gerimis (05.51 WIB)

Gerimis di pagi yang masih muda ini...
Memantik suatu memori kehidupan lama yang tiada masa bisa kembali
Membawa arti akan tangis diawal hari
Menajamkan pedang-pedang dingin yang menusuk hati
Gerimis di pagi yang masih muda ini...
Mengiringi sepi meski nada rintik selalu berbunyi
Mengarungkan rasa rindu akan sinar mentari
Meluluhkan hati yang sejatinya mulai tegar ini
Hai Gerimis, jangan kau buat pagi ini terlalu dingin untuknya. Karena aku sedang tak bisa memeluknya lagi...


Garuda dan Pilar


Nasionalisme, satu kata yang tidak asing bagi telinga kita. Nasionalisme, sebuah paham untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme, paham yang seharusnya ada pada setiap insan dalam suatu bangsa dan negara. Itulah yang menjadi salah satu tonggak masalah bangsa ini, Bangsa Indonesia dewasa ini. Dalam hal ini yang menjadi objek mayoritas adalah generasi muda.
Mau tidak mau, harus segera dilakukan sebuah program atau langkah untuk mengatasi masalah ini. Masalah mengenai nasionalisme yang semakin terdegradasi ini bisa menimbulkan masalah yang lebih serius lagi dikemudian hari karena yang mengalami degradasi jiwa nasionalisme itu adalah generasi muda yang akan menjadi generasi penerus. Apabila generasi penerusnya sudah tidak cinta kepada bangsa dan negaranya sendiri bagaimana bangsa dan negara ini akan berkembang ? yang ada mereka memajukan bangsa dan negara orang lain. Atas dasar masalah ini empat pilar kebangsaan pun lahir.
Mari kita bahas apa makna dan konten dari empat pilar kebangsaan ini. Menurut yang saya kutip dari salah satu artikel di internet,  pilar adalah tiang penguat/penyangga, selanjutnya saya menghubungkan dengan empat pilar kebangsaan, artinya ada empat tiang penguat / penyangga yang sama sama kuat, untuk menjaga keutuhan berkehidup kebangsaan Indonesia. Dapat saya simpulkan bahwa 4 pilar kebangsaan adalah 4 penyangga yang menjadi panutan dalam keutuhan bangsa indonesia yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar, Bhineka Tunggal Ika, NKRI. Empat pilar kebangsaan yang dikampanyekan untuk menumbuhkan kembali kesadaran cinta tanah air untuk seluruh rakyat Indonesia. Dalam perjalanannya 4 pilar kebangsaan yang merupakan mantra ajaib dalam membina persatuan belum di jelaskan bagaimana sampai ia menjadi begitu ampuh sebagai jurus tanpa data fakta sejarah dan perjalanannya.
Kalau saya perhatikan dari pengertian di atas ada sebuah pernyataan bahwa empat pilar kebangsaan ini nilainya disejajarkan. Artinya dari masing-masing pilar ini kekuatan dan kedudukannya sama kuat. Padahal yang selama ini sudah kita ketahui, Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum dan juga sebagai dasar tertinggi bangsa kita Bangsa Indonesia ini. Dari situ terjadi sebuah kerancuan nilai dari Pancasila itu sendiri. Seakan-akan nilai pancasila ini akhirnya diturunkan beberapa tingkat yang pada akhirnya menjadi setara dengan Undang-Undang Dasar, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Dalam hal ini yang membuat saya kurang setuju dengan alasan seperti yang telah saya sebutkan diatas yaitu kesaktian Pancasila yang seakan-akan direndahkan. Pancasila sendiri adalah ideologi dasar negara Indonesia. Tentunya sebagai ideologi dasar seharusnya tidak disetarakan dengan hal lain. Apalagi ketiga pilar lainnya itu sebenarnya ada juga karena derivasi dari nilai-nilai yang ada pada sila Pancasila sendiri.
Pilar pertama yaitu Bhineka Tunggal Ika, yang artinya “Meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Nilai kebhinekaan ini sebenarnya bisa kita turunkan dari sila pada Pancasila yaitu sila ketiga. Sila ketiga berbunyi yang “Persatuan Indonesia” , dalam sila ketiga tersebut terdapat butir-butir yang berbunyi “Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika”. Dari situ bisa kita ambil kesimpulan bahwa Bhineka Tunggal Ika itu muncul dari Pancasila yang dapat kita artikan bahwa itu tidak sejajar dengan Pancasila.
Pilar yang kedua yaitu Undang-Undang Dasar. Undang-Undang Dasar  adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. Jadi, UUD ini adalah sumber hukum dari hukum-hukum yang ada di Indonesia. Namun, Pancasila itu sendiri adalah su.mber dari segala sumber hukum, artinya penyusunan UUD itu sendiri berdasar pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dapat disimpulkan dengan jelas bahwa Pancasila ada di atas Undang-Undang Dasar bukan sejajar.
Pilar yang ketiga yaitu NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia pada awalnya sempat akan dibentuk sebagai negara berbasis serikat yang berarti akan ada negara-negara bagian. Namun, itu tidak jadi diterapkan. Pada akhirnya Indonesia kembali pada negara kesatuan karena memang sistem perserikatan itu tidak cocok dengan ideologi dasar negara kita yaitu Pancasila. Lagi-lagi itu berujung pada sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”,  Indonesia itu memang seharusnya bersatu menjadi satu bukan terpecah-pecah menjadi negara bagian. Dan kembali Pancasila yang menjadi dasar terbentuknya NKRI. Dan NKRI itu pula dijiwai oleh Pancasila.

Jadi, adanya empat pilar kebangsaan ini sebenarnya hanya akan merendahkan Pancasila. Walaupun saya tahu bahwa tujuan perumusan ini adalah mulia. Mungkin akan lebih bagus jika dalam empat pilar kebangsaan itu terdapat penjelasan tingkatan nilai dari masing-masing pilar. Tidak disejajarkan nilainya dari masing-masing pilar tersebut. Hal itu dikarenakan agar tidak terjadi penurunan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi dasar negara dan bangsa kita ini. Jayalah negaraku ! Jayalah bangsaku ! Jayalah Indonesiaku !

Sabtu, 18 Mei 2013

keluguan karangan dahulu

Ini adalah cerpen yang saya buat waktu dulu kelas X SMA. Tidak sengaja saya temukan saat mengubrak-abrik file-file di laptop. Begitu masih lugunya tulisan saya waktu itu. Mungkin bisa disebut cerita seperti ini adalah cerita yang mainstream. Namun, saya hanya ingin share saja cerpen saya ini. silahkan dinikmati keluguan dari cerpen saya ini. Ini hanya karangan fiktif belaka, tidak ada hubungannya dengan kehidupan saya peribadi. Saya pikir kalian sewaktu dulu juga pernah memiliki keluguan pikiran juga, iya kan ? silahkan menikmati.

Selamanya untuk Joni dan Jini

Cerita ini berawal pada tahun 1999, saat Joni masih seorang anak kecil yang masih duduk di bangku sebuah TK. Ia hidup di kota Pekalongan. Pagi itu Ibu Joni membangunkan Joni untuk berangkat ke sekolah. “Dek…… Bangun……Kan adek mau sekolah…..” kata Ibu. Sontak Joni bangun dan bergegas mandi. “Wah…..sudah siang ma…… apa Joni telat ?” Tanya Joni lugu. “Tenang saja dek……Kamu tidak telat kok…Sana cepat mandi dan sarapan, nanti kamu berangkat diantar mas Ratno ya….” Jawab Ibu. “Iya ma……” Sahut Joni sambil bergegas mandi.
Walaupun masih TK, Joni sudah merasakan cinta. Namun, ia belum mengerti apa itu cinta. Ia menyukai salah satu teman TKnya yaitu Jini. Mereka berdua sering bermain bersama. Jini tidak mengetahui bahwa Joni menyukainya, karena Joni tak berani mengatakannya.
Singkat cerita mereka berdua sudah duduk di bangku SD. Mereka berdua sekolah pada SD yang sama. Joni merasa sangat senang karena hal itu. 5 tahun mereka jalani bersama. Namun, tetap saja Jini belum mengetahui tentang perasaan Joni. Suatu hari saat mereka kelas 5 SD, Jini memanggil Joni “Jon…..”  “Ada apa Jini ? kelihatannya kamu kok sedih si…..?” Sahut Joni. “Sepertinya aku akan pindah keluar kota” Kata Jini. “Hah…!! Yang bener Jin….Kamu mau pindah kemana ?” Tanya Joni. “Aku tak tahu soal itu, orang tuaku tak memberitahuku.” Jawab Jini. Dalam hati Joni sangat terpukul. Namun, ia mencoba bersikap bijaksana di depan Jini. “Jini….. Tenang saja, walaupun kamu akan pindah jauh tapi kan hubungan pertemanan kita masih utuh. Bisa saja setelah kamu tahu dimana rumahmu, liburan aku akan berlibur kesana. Kita juga masih bisa berkirim surat.” Kata Joni. “Iya Jon…. Aku sedih harus pindah…” Balas Jini. Dalam hati Joni berpikir apakah saat ini ia harus mengatakan perasaan yang sebenarnya kepada Jini. Tapi ia menyagkal pikirannya sendiri, jika ia mengatakannya sekarang itu hanya akan menambah kesediahn Jini. Akhirnya Joni tetap merahasiakannya seraya ia berkata dalam hati, “Jini…. Seandainya kamu tahu apa yang sebenarnya aku rasakan. Tunggu pada saat waktunnya nanti aku kan mencarimu dimanapun kamu berada dan aku akan menikahimu. Aku berjanji tak akan memindahkan hatiku kepadamu kecuali itu sudah tak mungkin.” Akhirnya Jini pun pergi.
Hari demi hari Joni lalui sendiri. Ia terus memikirkan tentang Jini. Tak terasa sekarang ia telah menginjak SMA. Ia bertemu dengan seorang anak yang bernama Agung yang akhirnya menjadi sahabatnya. Setiap hari mereka selalu bersama. Mereka berdua sering curhat satu sama lain. Sampai pada suatu malam minggu saat mereka berdua pergi jalan-jalan. “Jon….. Kamu itu belum punya pacar kan….?” Tanya Agung. “Belum lah………….. Kenapa ?” Tanya Joni. “Ada temanku yang naksir kamu lo…..cantik…..” Jawab Agung. “ “Haahahaha….. Aku tidak berminat…. Hahahaha….” Kata Joni sambil tertawa. “Kenapa ? Padahal banyak yang suka sama kamu Jon, tapi kamu tak pernah memilih satu dari mereka.” Kata Agung heran. “Dulu aku pernah berjanji pada diriku untuk tidak mencintai orang lain.” Jawab Joni sambil menatap langit. “Owh….. Siapa ?” Tanya Agung. “Dia adalah seorang wanita yang aku cintai sejak aku TK, namanya Jini.” Jawab Joni. “Kenapa kamu tak mengatakan kepadanya ?” Tanya Agung. “Sekarang aku tak tahu dimana ia berada. Ia pindah rumah ke luar kota entah dimana.” Jawab Joni dengan mata berkaca-kaca. Agung menyadari bahwa Joni menangis, lalu ia berkata, “Sudahlah…… Yang kamu lakukan adalah hal yang baik, tak perlu ditangisi. Ada aku disini, aku akan bantu kamu semampuku kok….” “Terimakasih Gung….. Kamu memang sahabatku.” Kata Joni.
Sekarang sudah semester IV, dua hari lagi sekolahnya Joni akan mengadakan study tour ke Bali. Joni dan Agung sibuk mempersiapkan apa-apa saja yang akan mereka bawa. “Masya Allah Joni………!! Banyak sekali barang yang kamu bawa.” Kata Ibu. “Hehe… Tak apa kok Ma… Semua ini barang-barang yang Joni perlukan.” Jawab Joni. “Tapi apa tak terlalu banyak ?  Apa Agung bawa barang sebanyak itu ? pasti ia lebih pintar dalam menentukan apa yang harus dibawa.” Kata ibu. Tiba-tiba terdengar suara bel dan salam pintu depan. “Assalamualaikum…… Joni…..Joni….” Suara dari depan pintu. “Pasti ini Agung Ma, ia sudah bilang mau kesini malam ini untuk ngecek barang bareng Joni.” Kata Joni. Joni pun lari menuju pintu dan membukakannya. “A.......Gung…… Waalaikumsalam…. Ayo masuk….” Kata Joni. “Oke oke…” Jawab Agung. Lagi-lagi Ibu terheran, ternyata barang bawaan Agung lebih banyak daripada Joni. Ibu Cuma bisa tertawa melihat itu. “Gimana Jon ? Beres semua ?” Tanya Agung. “Beres….” Jawab Joni. Lalu Agung mulai mengecek barangnya dibantu oleh Joni.
Hari ini adalah hari keberangkatan ke Bali. Wajah anak-anak di sekolah tampak ceria. Tak terkecuali Joni dan Agung. Mereka semua sedang menunggu bis mereka datang. Tak lama kemudian bis itu datang. Setelah upacara pembukaan selesai, murid-murid masuk ke bis masing-masing. Joni duduk dengan Agung. Perjalanan dari Pekalongan menuju Bali sangat lama, sekitar satu hari mereka dalam perjalanan.
Akhirnya mereka sampai di Bali. Mereka berada di Bali untuk 5 hari. Mereka sampai di Bali pada waktu malam hari. Jadi semuanya sudah lelah dan langsung istirahat di hotel. Keadaan sunyi, semua murid sudah tidur. Namun, tidak dengan Joni. Ia tak bisa tidur, “Kenapa malam ini aku tak bisa tidur ya…? Aku merasa ada yang aneh…. Apa yang akan terjadi ya….” Kata Joni dalam hati. Pukul 02.30 WITA baru Joni bisa tidur.
Keesokan harinya, Agung dan Joni berjalan-jalan. “Eh Gung…. Kok aku merasa ada yang aneh ya….. Perasaanku kok rasnya gimana gitu, seperti akan terjadi sesuatu.” Kata Joni. “Ha…..? Cuman perasaanmu saja. Tenang saja Jon, ada aku disini. Hahhhahaa….” Jawab Agung sambil tertawa. Karena mereka berdua berjalan sambil bergurau, Joni menabrak seorang wanita. Gubrraakk….!! “Maaf mbak….” Kata Joni. Barang-barang wanita itu jatuh, “Tak apa kok mas…” Jawab wanita itu. Saat mengambilkan barang wanita tadi yang jatuh, Joni sempat bertatap mata dengan wanita itu. Wanita itu lalu berterimakasih dan pergi. Joni hanya terdiam, ia merasa kenal dengan mata itu.

“Siapa ya….?” Ujar Joni dalam hati. “Woi….! Melamin saja….. eh maksudku melamun saja…. Ada apa ?” Tanya Agung heran. “Aku merasa aku kenal dengan mata itu.” Jawab Joni. Tiba-tiba Joni lari kearah wanita tadi pergi. Ia mencari wanita tadi lagi. Namun, ia tak menemukannya. “Ada apa Jon…..?” Tanya Agung. “sepertinya aku kenal dengan wanita tadi.” Jawab Joni. “Kita bicarakan nanti di hotel saja.” Kata Agung.
Dalam perjalanan pulang ke hotel, Joni masih tetap memikirkan tentang wanita itu. Sampailah mereka di hotel. “Ada apa tadi Jon ?” Tanya Agung. “Aku merasa kenal dengan wanita itu. Saat melihat matanya, aku merasa tak asing dengan dia. Tapi aku lupa siapa dia……” Jawab Joni. “Owh…. Paling-paling dejavu Jon.” Jawab Agung. “Jangan-jangan…..” Kata Joni. “Apa Jon….?” Tanya Agung. “Jangan-jangan dia Jini.” Jawab Joni. “Hah…!! Mungkin saja Jon. Berdoa saja semoga besok kita bisa bertemu lagi dengannya.” Kata Agung. “Amin…..” Jawab Joni.
Ternyata doa mereka terkabul, mereka berdua bertemu lagi dengan wanita itu di hari terakhir mereka di Bali. Joni bergegas menemuinya dan menanyakan namanya. “Hai…. Kamu yang kemarin kan ?” Tanya Joni. “Hmm….. Owh iya saya ingat. Benar saya yang kemarin. Ada perlu apa ya…? Jawab wanita itu. “Maaf, kalau boleh tahu siapa namamu ya…?” Tanya Joni. “Perkenalkan aku Jini.” Jawab wanita itu. Sontak Joni dan Agung hanya bisa terdiam. Lalu Joni berkata, “Jini…. Kamu ingat aku ndak Jin ? aku Joni….!!” “Hah…!!! Joni ? yang dulu teman TK dan SD dulu itu ?” Tanya wanita itu. “iya benar…..” Jawab Joni. “Ya ampun Joni….Sudah lama kita tak bertemu.” Kata Jini. “Iya Jin, aku kangen sekali sama kamu. Jin, kenapa kamu sampai sekarang belum memberitahuku dimana tempat tinggalmu ?” kata Joni. “Owh….. Maaf Jon aku lupa. Aku terlalu sibuk mungkin. Hehe… Aku sekarang tinggal di Bandung.” Jawab Jini. “Tidak apa-apa kok. Yang penting sekarang kamu sudah mengatakannya. Apa yang kamu lakukan disini Jin ?” Kata Joni. “Study tour sekolah, biasa…. Eh Jon sudah dulu ya, aku sudah di tunggu rombonganku.” Jawab Jini. “Oke Jin…. Sampai jumpa ya….” Kata Joni.
Tak lama kemudian rombongan sekolah Joni pulang. Dalam perjalanan Joni tersadar, “Aduh…. Aku lupa meminta no. HP jini.” “Lah kamu Jon…… Ya sudahlah…. Sudah terlanjur. Kalau memang jodoh pasti nanti kalian bertemu lagi.” Kata Agung. Akhirnya mereka sampai di kota tercinta.
Tahun demi tahun telah berjalan. Sekarang Joni telah menjadi pemuda yang gagah. Begitu juag dengan Agung. Sekarang Joni duduk di bangku kuliah. Universitas yang Joni ambil dan Agung ambil berbeda. Namun, masih dalam satu kota yaitu Bandung. Joni mengambil fakultas kedokteran dan Agung mengambil fakultas psikologi. Disini Joni sangat optimis akan bertemu Jini. Akhirnya berkat cinta joni yang kuat dan tekad setegar batu karang, mereka berdua dipertemukan lagi. Mereka berdua mulai dekat kembali. Sampai pada suatu malam saat mereka berdua sedang pergi ke suatu cafe, Joni mulai berbicara serius dengan Jini. “Jini…..” Panggil Joni. “Ada apa Jon ?” Sahut Jini. “Aku inging jujur sama kamu. Boleh….?” Kata Joni. “Silahkan saja.” Jawab Jini dengan sedikit canggung. “Sebenarnya dari dulu saat kita masih TK sampai sekarang, aku itu cinta sama kamu Jin. Apakah kamu mau terima cintaku ?” Ungkap Joni. “Maaf Joni aku tak bisa menerima cintamu.” Jawab Jini. “Kenapa Jini ? Cintaku ini benar tulus dari hati” Tanya Joni. “Aku tak mau membuatmu kecewa.” Jawab Jini. “Kecewa bagaimana ?” Tanya Joni. “ aku tak bisa mengatakannya padamu Joni. Terimakasih ya Jon telah mencintaiku.” Ujar Jini seraya ia meninggalkan Joni. Sebenarnya air mata Jini telah jatuh ketika meninggalkan Joni, tapi Jini mengusapnya dengan segera. Jini sebenarnya ingin sekali menerima cinta Joni, tapi Jini mengidap penyakit yang sangat berbahaya. Ia telah di vonis oleh dokter bahwa ia akan meninggal dalam waktu 1 bulan lagi. Maka dari itu ia tak menerima cinta Joni, karena ia takut membuat Joni begitu sedih ketika kehilangan Jini. Joni tak mengetahui ini.
Tiap hari Joni hanya bisa merasa kecewa. Ia selalu mencoba untuk melupakan kejadian itu. “Sudahlah Jon…. Yang penting kamu sudah mengatakannya.” Ujar Agung. Joni hanya terdiam. Suatu hari tepatnya adalah sebulan setelah peristiwa Joni ditolak Jini, Joni sedang berada di laboratorium di kampusnya. Ia sedang membaca-baca tentang rekam medis dari rumah sakit-rumah sakit. Sedangkan di rumah sakit Jini sedang terbaring menanti ajalnya, karena hari ini adalah hari terakhirnya. Saat Joni sedang mencari-cari, ia menemukan satu rekam medis yang ia tertarik untuk membacanya. Isinya adalah tentang penyakit langka. Ia tertarik karena ia baru sadar kalau penyakit tersebut pernah terjadi di sini. Setelah ia baca, ia menemukan nama Jini tercantum disana sebagai pengidap penyakit tersebut. Dan ia juga membaca bahwa hari ini adalah hari terakhir Jini hidup.
Joni kaget dan langsung bergegas menuju ke rumah sakit dimana Jini dirawat. Karena ia terlalu bergegas, di tengah perjalanan ia mengalami kecelakaan yang parah. Ia dilarikan ke rumah sakit yang sama dimana Jini dirawat. Saat Joni masuk di UGD, Jini juga sedang ada di UGD. Tanpa sadar Jini melihat Joni, sontak ia bangun dari ranjangnya dan menghampiri Joni. “Jini…. Aku sudah tahu apa alasanmu menolakku.” Kata Joni. Sambil menangis Jini menjawab, “Maafkan aku ya Jon….. Kenapa kamu bisa kecelakaan ?” “Aku terlalu terburu-buru kesini, aku tahu ini hari terakhirmu atau mungkin aku Jin. Aku datang kesini Cuma ingin mengucapkan aku cinta kamu selamanya Jin, tak ada yang menggantikanmu. Mugkin ini yang terakhir dariku.” Ujar Joni seraya ia sekarat. “Aku juga mencintaimu Jon. Ini juga mungkin akan jadi terakhir dariku.” Jawab Jini. Sambil tersenyum Joni berkata, “Terimakasih Jin, kamu telah mengindahkan saat terakhirku. Ternyata kita saliang mencintai.” Sambil berpegangan tangan mereka berdua berkata, “Cinta kita kan abadi di alam sana.” Setelah itu, mereka berdua menghembus kan nafas terakhir mereka. Mereka berdua meninggal dengan bahagia. Semoga cinta mereka akan abadi di alam sana selamanya.

Minggu, 12 Mei 2013

Solusi Terbarukan Bagi Energi Terbarukan



Kehidupan kita itu hanyalah perpindahan dari satu titik peristiwa ke titik peristiwa selanjutnya. Perpindahan itu terus berlangsung meskipun termanifestasi pada bentuk dan sifat yang berbeda-beda. Selayaknya hidup selayaknya energi, energi pun terus mengalami perpindahan yang lebih dikenal dengan konversi. Energi terkonversi dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya. Ini sesuai dengan hukum kekekalan energi yang berbunyi “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari bentuk energi satu ke bentuk lainnya”.
Kebutuhan manusia akan energi merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal ini tidak dapat disepelekan karena apabila telah menyangkut kehidupan manusia, secara meluas akan menyangkut bangsanya pula. Bahkan ada sebuah kutipan yang berbunyi “Bangsa yang kuat adalah bangsa yang menguasasi energi.” Dari situ dapat kita ambil kesimpulan bahwa betapa luar biasanya energi mempengaruhi kehidupan manusia dan kehidupan bangsa.
Sampai saat ini yang masih menjadi sumber daya energi primer adalah sumber daya energi fosil. Menurut Dr. Ir. Andang Widi Harto, M. T., Sumber daya energi fosil adalah sumber daya energi yang terbentuk dari proses pemfosilan sisa-sisa makhluk hidup (tumbuhan, binatang, mikrooganisme) purba akibat proses geologi lapisan kerak bumi. Sumber daya energi fosil ini hingga 2006 kemarin memberikan kontribusi besar (85%) dalam pemenuhan kebutuhan energi dunia.
Wujud sumber daya energi fosil yang digunakan itu berupa batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Dari ketiga wujud itu ketersediaan di alamnya diperkiran sudah akan habis. Diestimasikan cadangan batu bara akan bertahan sampai 155 tahun kedepan. Sedangkan ketersediaan sumber daya minyak bumi terbukti dunia secara rata-rata adalah 42 tahun. Sementara itu ketersedian cadangan terbukti gas alam dunia sekitar 65 tahun. Data tersebut adalah data ketersediaan kategori terbukti yang ada dunia tanpa memasukkan kategori-kategori lainnya.
Selain itu penggunaan sumber-sumber daya energi diatas juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Instalasi bangunan pembangkit listrik dengan sumber daya energi tersebut menyumbangkan emisi CO2 yang cukup untuk menciptakan efek rumah kaca di bumi ini. Akibatnya pemanasan global pun dapat terjadi di bumi ini. Apabila pemanasan global telah terjadi maka seruntutan kerusakan lingkungan pun akan ikut terjadi. Selain itu kerusakan lingkungan area pertambangan akibat eksplorasi sumber daya energi ini pun juga terjadi. Ada satu lagi dampak buruk dari penggunaan sumber daya energi ini yaitu emisi gas NOx dan SOx yang menjadi penyebab hujan asam.
Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa sebaiknya kita menggantikan sumber daya energi primer kita sekarang ini dengan sumber daya energi yang lebih baik. Kita harus mencari sumber daya energi lain yang memenuhi energi dalam jangka waktu panjang dan juga harus memiliki tingkat polusi yang cukup rendah. Dan sumber daya energi semacam itu biasa disebut dengan sumber daya energi terbarukan. Pengertian sumber daya energi terbarukan adalah sumber daya energi yang tersedia secara terus menerus dalam waktu sangat lama karena siklus alaminya. Yang termasuk energi terbarukan adalah angin, surya, air, geotermal, biomass. Dan ada beberapa orang yang memasukkan energi nuklir sebagai energi terbarukan.
Dari beberapa energi terbarukan itu pun kita masih harus memilih mana yang paling tepat sebagai sumber daya energi primer pengganti bahan bakar fosil. Dari situ mari kita analisa beberapa energi terbarukan, yang pertama adalah angin. Angin adalah sumber energi yang  dimanfaatkaan energi dorong dari angin itu sendiri untuk menggerakkan turbin yang akan menggerakkan generator. Ketersediaan sumber daya energi angin di Indonesia setara dengan 9290 MW (9,29 GW) dan baru dimanfaatkan sebesar 500 kW[[1]]. Sementara itu, potensi energi angin di seluruh dunia adalah sebesar 3700 GW[[2]]. Energi angin memang merupakan sumber daya energi yang bersih. Namun, instalasi dari pembangkit energi ini cukup mahal. Dan juga energi yang dihasilkan dari setiap satu instalasi itu relatif kecil. Meskipun lahan yang dibutuhkan itu relatif sempit tetapi karena energi yang dihasilkan kecil, jadi tetap membutuhkan lahan yang luas untuk membangun instalasi dengan jumlah yang banyak.
Kedua yang akan kita bahas adalah energi surya. Energi surya memanfaatkan radiasi sinar dari sinar matahari yang nantinya akan dikonversikan melalui panel surya. Ini adalah energi terbarukan yang bersih pula, bahkan pembangkit energi surya ini bisa dibilang tidak menghasilkan polusi. Potensi energi matahari di daratan Indonesia (dengan luas daratan 1,9 juta km2, terletak di katulistiwa, dengan asumsi 50 % cuaca cerah sepanjang tahun) adalah  238 trilyun Watt (238 ribu GW). Sedangkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia sekarang baru sebesar 8 MW [[3]]. Kekurangan dari instalasi pembangkit tenaga surya ini adalah pada biaya dan kebutuhan lahan dalam pembangunan. Biaya perawatan dari instalasi pembangkit tenaga surya ini bisa dibilang mahal dan lahan yang dibutuhkan untuk meletakkan panel-panel surya tersebut sangatlah luas. Dan saya rasa pembangkit ini akan mencapai keefektifannya hanya pada musim panas saja, pada musim penghujan maka produktivitas energi akan menurun karena berkurangnya intensitas paparan sinar matahari ke panel surya. Untuk sumber daya energi air dan biomass yang menjadi kendala bagi sumber daya energi air itu adalah lagi-lagi besarnya produktivitas energi.
Dari beberapa energi terbarukan di atas belum ada yang cukup efektif untuk menggantikan sumber daya energi primer yang sekarang. Dan bagaimana dengan sumber daya energi nuklir ? Sumber daya energi nuklir adalah sumber daya yang memanfaatkan energi yang ditimbulkan dari reaksi inti. Sumber bahan bakar energi nuklir itu bisa berupa sumber daya energi fisi nuklir (uranium, torium), material radioaktif alami, sumber daya energi fusi nuklir (deuterium, litium). Kerapatan energi dari uranium itu sendiri sangat besar, yaitu 1 kg uranium dapat menghasilkan energi sekitar 50.000 kwh dibandingkan dengan 1 kg minyak bumi yang hanya dapat menghasilkan sekitar 4 kwh. Ketersediaan sumber daya energi nuklir di dunia dapat dilihat dari tabel 1.


Tabel 1. Sumber daya energi nuklir (uranium dan thorium) terbukti [[4]]
Salah satu faktor pendukung pemanfaatan sumber daya energi nuklir adalah reaktornya. Reaktor ini memberikan pengaruh yang sangat besar pada produktivitas dan keefektivitasan penghasilan energi dengan sumber nuklir ini. Secara historis, perkembangan reaktor nukir itu dibagi pada beberapa generasi, yaitu generasi 1, generasi 2, generasi 3, generasi 3+, generasi NTD (Near Term Deployment), dan generasi 4 atau biasa disebut reaktor nuklir lanjut. Disini saya tidak akan membahas semuanya, yang akan saya bahas hanyalah generasi yang paling baru yaitu generasi 4.
Secara umum kriteria reaktor generasi 4 adalah reaktor yang mempunyai kemampuan pembiakkan (breeding) dan memiliki efisiensi konversi yang lebih tinggi. Dan juga pada beberapa jenis reaktor jenis 4 ini ada yang dapat memanfaatkan kembali limbah dari reaktor lainnya untuk dijadikan sebagai bahan bakar reaktor tersebut.
Berbagai desain reaktor nuklir maju (advanced nuclear reactor) yang didesain untuk mampu membiakkan Pu-239 dari U-238 adalah GFR (Gas Cooled Fast Reactor), SCR (Sodium Cooled Reactor), LFR (Liquid Metal Reactor), dan SCWR (Supercritical Water Reactor). Sedangkan berbagai desain reaktor nuklir maju yang didesain untuk mampu membiakkan U-233 dari Th-232 adalah LWBR (Light Water Breeder Reactor), SCWR (Supercritical Water Reactor), dan MSR (Molten Salt Reactor). Dengan kemampuan pembiaakan ini secara rasional diharapkan dapat mencapai efisiensi pemanfaatan bahan bakar hingga 90%. Itu sama saja dengan peningkatan pemanfaatan bahan bakar sampai 150 kali dari teknologi reaktor sebelumnya (LWR/Light Water Reactor). Reaktor LWR dan beberapa di bawah generasi 4 belum bisa melakukan fungsi breeding dan belum bisa memanfaatkan torium.
Ada asumsi yang harus dilakukan untuk mengestimasi rentang ketersediaan sumber daya energi nuklir dengan penggunaan reaktor nuklir maju. diambil asusmsi bahwa semua LWR telah diganti dengan reaktor nuklir maju. Dengan mengunakan reaktor maju, torium, DU dan bahan bakar bekas LWR dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar nuklir. Jika seluruh uranium dan torium RAR digunakan sebagai bahan bakar maka ketersediaan itu mampu menyediakan energi selama sekitar 1040 tahun. Jika ditambah dengan pemanfaatan DU dan bahan bakar bekas LWR, maka rentang ketersediaan bahan bakar nuklir RAR (uranium dan torium) ditambah DU dan bahan bakar bekas LWR dengan skenario mengganti semua LWR dengan reaktor maju  maka menjadi 1580 tahun. Jika sumber daya IR diperhitungkan, rentang keberadaanya menjadi 3440 tahun. Bahkan dalam berjalannya waktu ribuan tahun itu apabila akhirnya ditemukan reaktor fusi nuklir maka rentang ketersediaan sumber daya energi nuklir bisa mencapai jutaan tahun dengan sumber daya energi dari deuterium dan litium yang dapat diperoleh dari air laut.
Selain produktivitas energinya yang besar dan rentang ketersediaannya yang panjang, instalasi pembangkitannya tidak membutuhkan lahan yang luas. Polusi yang dihasilkan pun hampir tidak ada karena limbah dari reaktor masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahkan ada prosedur tersendiri dalam penanganan limbah agar tidak merusak lingkungan. Masalah keamanan reaktor pun semakin meningkat generasinya semakin meningkat pula keamanannya.
Dari ketersediaan bahan bakar nuklir yang mencapai ribuan tahun itu dan polusi yang terminimalisasi dengan baik serta berbagai uraian diatas. Apalagi apabila reaktor fusi nuklir itu telah dapat dikembangkan dan dimanfaatkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa energi nuklir ini menurut saya termasuk dalam energi terbarukan. Dan energi nuklir ini juga sebagai sumber daya energi yang cocok untuk pengganti sumber daya primer kita yang sekarang akan habis. Dengan begitu energi nuklir menjadi solusi terbarukan bagi energi terbarukan untuk menjawab problematika energi dunia.

Glosarium :
-        RAR (reasonably assured resources), atau sumber daya terbukti (proven resources)
-        IR (inferred resorces) atau EAR (estimated additional resources) atau sumber daya terindikasi
-    DU (Depleted Uranium) adalah uranium dengan kandungan isotop fissile U-235 yang lebih rendah daripada uranium alami. 
Daftar bacaan :
·     TEKNOLOGI REAKTOR MAJU (oleh : Dr. Ir. Andang Widi Harto, M. T.)
·     KOGENERASI NUKLIR (oleh : Dr. Ir. Andang Widi Harto, M. T.)



[1]  Pemerintah Republik Indonesia, Blue Print Pengelolaan Energi Nasional 2005 – 2025, Lampiran B1, Jakarta, 2005     
[2] World Energy Resources and Consumption – Wikipedia, free encyclopedia, Bab 2 Resources
[3]  Pemerintah Republik Indonesia, Blue Print Pengelolaan Energi Nasional 2005 – 2025, Lampiran B1, Jakarta, 2005     
[4]  Diolah dari sumber-sumber yang disebutkan dalam tabel tersebut