Kamis, 08 Agustus 2013

antara jogja dan pekalongan

Antara Jogja dan Pekalongan
sebuah perjalanan yang tak berarti
bagi mata yang tak berhati, mata yang hanya melihat tanpa meresapi arti
bagi hati yang tak bermata, hati yang hanya merasa tanpah tahu (melihat) apa yang dirasa.
bagi langit pikiran yang disibukkan dengan gemuruh mendung awan-awan hitam kurang berarti.
Namun, untuk kali ini mata, hati dan pikirku tak begitu. Mereka yang menjalin mencari dan mendapati arti.
dan diantara Jogja dan Pekalongan, aku terdiam.
terdiam relatif terhadap sepeda motorku yang bergerak relatif terhadap bumi.
Magelang...
disini aku mendapati bahwa jalan yang lurus pun bisa membuatmu terlena, rasa kantuk.
ternalogikan dalam hidup... bahwa hal yang lurus (baik), masih bisa mengantarkanmu dalam bahaya, kesombongan.
Temanggung...
disini aku mendapati bahwa sesuatu yang mungkin kita rasa sudah kita tinggalkan, tapi ternyata masih ada disekitar kita. ketika saya berkendara, terasa jauh telah kutinggalkan temanggung tapi ternyata masih temanggung juga. temanngung ini layaknya.... (isi sendiri)
di Temanggung juga aku mendapati bahwa suatu keindahan memang muncul pada waktu dan kondisinya. Selama ini aku tidak pernah melihat keindahan alam Temanggung sore hari, Langit yang ungu, matahari yang bulat bersinar yang sinarnya tak menyilaukan mata melainkan mempesona mata, kehangatannya menyentuh jiwa lelah dalam perjalanan ini. "Subhanallah.... Subhanallah..." kata itu lah yang terucap dalam bibir secara fisik dan dalam batin.
Sukorejo...
disini aku mendapati sebuah pelajaran bahwa sesuatu yg kita cari-cari itu ternyata sudah ada disekitar kita, hanyalah kitanya yang kurang fokus memperhatikan sekitar. Aku mendapati pelajaran ini dikarenakan aku yang terus mencari-cari dimana sukorejo, tapi ternyata aku telah menginjak tanah sukorejo. Dan Sukorejo ini dapat dianalogikan dengan .... (isi sendiri)
Limpung...
disini aku mendapati bahwa dalam mengambil keputusan dibutuhkan sebuah pengetahuan. dalam sebuah persimpangan, aku dihadapkan akan dua jalan. kanan atau lurus ? dan aku sebenarnya tahu kanan lah yang benar, tapi aku lebih memilih lurus dengan dalil "sok tahu". Al hasil tersesat lah aku dalam ketidaktahuan.

Sekian tulisan saya tentang pelajaran, hikmah dan filosofi sederhana dari perjalanan saya yang mungkin kurang berarti secara harfiah. Disini saya hanya mencoba berbagi arti berbagi makna yang saya tangkap dari perjalanan saya.
Terima kasih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar