kemana lagi aku mencari
sebuah pandangan hakiki
tentang jejak langkah yang kujajaki
pencarian sebuah arti yang murni
arti untuk selalu memberi
ketika memberi tak dihargai
arti untuk selalu berbagi
ketika berbagi pun tak dimaknai
padahal tulus selalu coba mengiringi
dalam setiap kisah yang kuhampiri
padahal ikhlas selalu coba menyelimuti
dalam setiap kasih yang kusinggahi
kemana lagi aku mencari
sebuah unsur manusiawi
tentang nurani yang selalu memaknai
akan sebuah perasaan hidup sang insani
perasaan mendalam dalam mengerti
ketika mengerti disalah arti
perasaan tulus dalam menyayangi
ketika menyanyangi selalu dituntut bukti
padahal segala ke-aku-an telah pergi
dalam setiap hati yang kupasrahi
padahal setia selalu kokoh berdiri
dalam setiap tingkah yang kujalani
Tuhan mempunyai rencana-Nya tersendiri
untuk membentuk sebuah pribadi
Tuhan maha Mengerti
akan semua arti yang kupertanyakan kini
suatu hari nanti akan kutemukan arti
ketika segala tindak tanpa tapi
ketika perasaan bukan sekedar teori
ketika manusia lebih mendalami interaksi
Kamis, 30 Januari 2014
Sabtu, 25 Januari 2014
hidup, hidup, dan hidup...
suatu perjalanan duniawi
suatu jembatan menuju ukhrawi
sebuah langkah yang tak bisa diulang lagi
hidup, hidup, dan hidup...
yang mengiringi pertumbuhan seorang bayi
mengantarkan logika dan imajinasi
menjadi seorang yang lebih ber-aji
hidup, hidup, dan hidup...
selalu ada pilihan yang berarti
selalu ada masalah penunjang diri
selalu suka dan duka menghampiri
hidup, hidup, dan hidup...
terkadang terasa tak adil
terkadang membuatmu merasa kerdil
terkadang menjadikanmu terkucil
hidup, hidup, dan hidup...
kau memilih untuk bagaimana
kau memilih untuk mengapa
kau memilih untuk kapan masanya
hidup, hidup, dan hidup...
terbekali sebuah perasaan
bahagiamu adalah sebuah pilihan
sedihmu adalah sebuah pembelajaran
hidup, hidup, dan hidup...
segala nikmat datang dari-Nya
segala kuasa ada pada-Nya
maka segala sujud harus pada-Nya
hidup, hidup, dan hidup...
kuasamu akan hidupmu hanya fana
segala pilihmu hanya sementara
tetap tangan-Nya yang selalu menghela segalanya
hidup, hidup, dan hidup...
kau memulainya
kau melaluinya
kau meninggalkannya
Jumat, 24 Januari 2014
satu rindu
dalam sebuah perhelatan drama dari mimpi fana
teruntuk dia yang menjadi pemeran utama
terkait dalam ruang rindu yang tak terikat masa
sebuah rindu tanpa jeda
ini bukan tentang jebakan ruang nostalgia
tetapi tentang dia yang sekarang ada
menjadi segala alasan untuk berada
menjadi satu candu asmara membara
terkait rindu yang tak bersua
entah ini sebuah rasa saja
atau sebuah tingkatan prasangka
entah hanya aku yang merasa
rindu adalah sebuah rasa
yang indah bila terasa berdua
atau lebih dari sekedar berdua
tapi meski satu tetap bisa tercipta
entah akan sama atau berbeda
satu membuatnya lebih bermakna
satu membutanya lebih membahana
satu membuatnya lebih menjelma
satu rindu satu jiwa
satu jiwa satu hati
satu hati satu manusia
satu manusia teruntuk satu manusia
teruntuk dia yang menjadi pemeran utama
terkait dalam ruang rindu yang tak terikat masa
sebuah rindu tanpa jeda
ini bukan tentang jebakan ruang nostalgia
tetapi tentang dia yang sekarang ada
menjadi segala alasan untuk berada
menjadi satu candu asmara membara
terkait rindu yang tak bersua
entah ini sebuah rasa saja
atau sebuah tingkatan prasangka
entah hanya aku yang merasa
rindu adalah sebuah rasa
yang indah bila terasa berdua
atau lebih dari sekedar berdua
tapi meski satu tetap bisa tercipta
entah akan sama atau berbeda
satu membuatnya lebih bermakna
satu membutanya lebih membahana
satu membuatnya lebih menjelma
satu rindu satu jiwa
satu jiwa satu hati
satu hati satu manusia
satu manusia teruntuk satu manusia
Senin, 13 Januari 2014
LPG (Loh Pemerintah Galau ?)
Dewasa ini tepatnya 2 minggu kemarin 1 Januari 2014
Pertamina mengeluarkan kebijakan kenaikan harga LPG 12 kg non-subsidi. Keputusan
kenaikan ini cukup menuai kontroversi. Alasan Pertamina melakukan penaikan
harga LPG berdasar pada rekomendasi BPK pada “Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja
Atas Implementasi Kebijakan Energi Nasional Sektor Gas dengan Area Kunci Pendistribusian
LPG Tahun 2011 dan 2012 Pada PT Pertamina (persero)” tertanggal 05 Februari
2013. Pada bab “Rekomendasi” point 5 disebutkan bahwa Pertamina
direkomendasikan untuk menaikkan harga LPG 12 kg non-subsidi untuk mengurangi
kerugian Pertamina. Dengan itulah akhirnya Pertamina mengeluarkan keputusan
menaikkan harga LPG sebesar Rp 3.500 per
kg.
Terlebih lagi belum ada sepekan muncul kompromi dari
pihak pemerintahan akan kenaikan tersebut. Kebijakan kompromi dilakukan antara
Presiden SBY yang diwakili Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri BUMN Dahlan
Iskan, Menteri ESDM Jero Wacik, direksi PT Pertamina (Persero), dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), pada Senin 6 Januari 2014 (Hamzah, 2014).
Dan hasil dari kompromi tersebut secara resmi
Pertamina merevisi besaran kenaikan harga LPG 12 kg menjadi Rp 1000 per kg pada
hari selasa pukul 00.00 WIB (dini hari). Lagi-lagi keputusan ini menuai
kontroversi dibeberapa kalangan. Karena dengan adanya revisi kenaikan
mengakibatkan agen-agen LPG dapat mengalami kerugian. Agen yang telah menyetok
LPG yang mereka beli pada saat kenaikan LPG Rp 3500 per kg diharuskan menjual
dengan harga pada saat kenaikan Rp 1000 per kg. Sanksi tegas akan dilakukan
kepada agen yang menjual masig dengan harga kenaikan awal. Harga resmi dari
Pertamina yang dikeluarkan setelah revisi berkisar antara Rp.89.000,- hingga Rp
120.100,- (tergantung lokasi). Untuk menghindari
kerugian, di beberapa agen memang masih ada yang menjual di atas harga resmi
dengan alasan untuk menghabiskan stok lama terlebih dahulu.
Hal lain yang menjadi sorotan adalah posisi
pemerintah dalam penentuan kebijakan kenaikan harga LPG 12 kg ini. Ada dua
perbedaan pendapat mengenai hal ini. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
melalui ketuanya yaitu Nawir Messi mengatakan bahwa Pertamina telah mengambil
peran pemerintah dalam penentuan harga LPG, sesuai putusan Mahkamah Konstitusi
yang beliau sampaikan melalui surat elektronik yang diterima Gresnews.com. Menurut Nawir, tindakan
Pertamina ini tidak sesuai dengan pola persaingan dan penetapan harga elpiji
sebagaimana bauran bahan bakar minyak dan gas lainnya yang tunduk pada UU nomor
22 tahun 2011 tentang minyak dan gas bumi (UU migas) sebagaimana diubah dengan
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 002/PUU-I/2003 tanggal 15 Desember 2004
yang menyatakan tidak mengikat pasal 28 UU migas ini (Ramidi, 2014).
Artinya bahwa
pasal 28 UU migas yang menyatakan “harga BBM/gas bumi diserahkan pada mekanisme
persaingan usaha yang sehat dan wajar” tidak dapat digunakan sebagai dalil
Pertamina untuk menaikkan harga LPG tanpa mendapat persetujuan Pemerintah. Namun,
halyang berbeda disampaikan oleh Jero Wacik yang menyatakan sebalikya di
Jakarta. Beliau mengatakan bahwa wewenang menaikkan harga LPG 12 kg ada di
tangan PT Pertamina. Sedangkan Pemerintah tidak memiliki wewenang didalamnya
karena produk LPG 12 kg merupakan produk non-subsidi. Sama halnya dengan BBM
Pertamax yang dapat dinaikkan kapan saja oleh perusahaan. Jero juga mengatakan,
keputusan lebih lanjut mengenai kenaikan harga gas elpiji 12 kg ini akan
dibahas pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina. Dari situ dapat kita
lihat bahwa posisi pemerintah bukanlah pemberi keputusan harga melainkan masukan
dari pemerintah dapat disebut sebagai rekomendasi. Jadi, apa posisi pemerintah ? kenapa tiba-tiba
pemerintah masuk dalam hal ini ? ada tercium bau unsur politis yang tajam pada
kasus LPG 12 kg ini. Mengingat tahun 2014 adalah tahun pemilu dimana citra
sangat diperlukan saat ini.
Kenaikan harga LPG 12 kg ini dapat menimbulkan
sebuah efek tentunya. Kepada siapa ? masyarakat lah pastinya. Kenaikan LPG 12
kg ini dikhawatirkan akan memberatkan masyarakat kecil. Sebenarnya segmentasi
penjualan LPG 12 kg adalah kepada kalangan menengah keatas. Terbukti pada data
penjualan yang menunjukkan bahwa dari 100% penjualan LPG Pertamina tahun 2010
yang hanya 23% dan sebagian besar sisanya adalah LPG subsidi.
Ada sebuah kemungkinan juga dengan kenaikan ini akn
ada migrasi masyarakat yang tadinya menggunakan LPG 12 kg akan berganti
menggunaka LPG 3 kg. Hal ini dapat mengakibatkan permintaan LPG 3 kg yang
bersubsidi ini meningkat dan bias-bisa terjadi kelangkaan. Dan kelangkaan
inilah yang akhirnya dapat membuat rakyat sengsara karena masyarakat kecil lah
segmentasi pasar LPG 3 kg ini. Hal ini
pun juga harus menjadi sorotan bagi para pemangku kebijakan.
Menanggapi hal tersebut BEM KMFT mengadakan sebuah
kajian mengenai kasus LPG. Kajian yang difasilitasi oleh departemen Kajian
Strategis BEM KMFT dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2014 pukul 14.00 WIB sampai
dengan pukul 16.30 WIB di Kantor Pusat Fakultas Teknik, UGM.
Dari kajian tersebut, BEM KMFT telah mengambil
sebuah sikap untuk mengenai kasus LPG yang sedang panas ini. BEM KMFT mengambil
sikap setuju dengan kenaikan atau pro dengan kenaikan dengan alasan :
1.
Menyikapi kerugian
yang selama ini ditanggung Pertamina
Berdasarkan penghitungan
yang dilakukan BPK, selama dalam kurun sejak 2008 hingga saat ini Pertamina
telah mengalami kerugian sebesar Rp 22 triliun. Pada penjualan selama tahun
2011 sampai dengan 2012 Pertamina mengalami kerugian sebesar Rp 7,73 triliun. Apabila
kenaikan tidak segera dilakukan kedepannya kerugian tersebut dikhawatirkan akan
semakin membesar dan dapat memperburuk keadaan. Menurut Milton Pakpahan, angka tersebut
didapat dari harga jual selama ini Rp 4.944 per kg, sementara harga
keekonomisannya adalah Rp 10.785 per kg (terdapat selisih Rp 5.841 per kg). Artinya apabila dinaikkan
Rp 3500 per kg pun Pertamina masih akan mengalami kerugian sebesar Rp 1981 per
kg (dalam wartajakarta.com , 2014).
2.
Untuk mengimbangi
dampak negatif di bidang ekonomi akibat meningkatnya nilai tukar dollar
terhadap rupiah.
Kurs dollar terhadap
rupiah yang telah naik tinggi hari ini apabila dibandingkan dengan tahun 2009
tahun terakhir harga LPG dinaikkan (Rp 100 per kg). Pada web BCA (http://www.bca.co.id)
tertanggal 13 Januari 2014 / 16:27 WIB
kurs dollar jual Rp 12.225,- dan beli Rp 11.925,- . Lalu apa hubungannya dengan
LPG ? perlu diketahui bahwa bahan baku LPG 56-60% itu diimpor dari luar negeri kata
VP Gas dan Gas Domestik Pertamina Gigih Wahyu Irianto ditemui di Kantor
Pertamina, Senin 6 Januari 2014 (dalam Dhany, 2014). Dari situ jelas sekali
bahwa kurs dollar akan sangat berpengaruh terhadap cost production sebuah LPG.
3.
Untuk memperkecil
range harga keekonomian LPG dengan harga LPG sebelum kenaikan
Seperti yang telah dijelaskan
diatas bahwa harga keekonomian LPG adalah Rp 10.785 per kg. harga tersebut
adalah harga jual minimal agar produsen tidak merugi dalam penjualan, dan misalpun
tercapai keuntungan belum didapat. Jika seandainya pada suatu saat nanti bangsa
ini harus dihadapkan dengan harga LPG yang harus naik lagi, dengan sudah
naiknya sekarang menjadi langkah awal dan mengurangi range harga dengan harga
keekonomiaannya. Jadi jika harus mencapai harga keekonomian itu range sudah
tidak terlalu jauh lagi. Disuatu saatnya nanti itu menaikkannya tidak terlalu
tinggi sehingga tidak terlalu mengkagetkan masyarakat.
Kami
setuju dengan kenaikan ini belum dapat menyebutkan kuantiatas harga mana yang
kami setujui karena kami belum dapat melakukan analisis kuantitatif yang
memerlukan waktu dan data serta metode yang cukup rumit agar didapat satuan
harga yang valid. Kami baru saja melakukan kajian dengan analisi kualitatif
yang dibantu dengan data-data baik kualitatif maupun kuantitatif. Dalam sikap kami ini, kami melampirkan beberapa
persyaratan kepada pemerintah maupun pihak Pertamina, yaitu
1.
Dengan adanya
kenaikan harga setidaknya Pertamina memiliki uang lebih yang dapat dialokasikan
ke sector lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat atau bangsa.
2.
Adanya kejelasan
mekanisme pengambilan keputusan penentuan harga produk-produk dari Pertamina.
3.
Kejelasan kriteria
sasaran LPG 3 kg bersubsidi.
4.
Peningkatan pengawasan
terhadap penjualan LPG 3 kg bersubsidi agar tepat sasaran sesuai dengan
kriteria yang telah ada.
Begitulah
hasil kajian yang kami lakukan. Segala kekurangan mungkin masih banyak ada pada
kami yang masih belajar ini. Terima kasih atas dukungan dari pihak-pihak yang
bersangkutan. Mari bergerak untuk bangsa dan negara kita, Indonesia.
“Lebih
baik kau bergerak salah, lalu dibenarkan dari pada kau terus terdiam menanti sebuah keniscayaan”
berikut kami lampirkan link, "Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja Atas Implementasi
Kebijakan Energi Nasional Sektor Gas dengan Area Kunci Pendistribusian LPG Tahun
2011 dan 2012 Pada PT Pertamina (persero)" dari BPK
http://www.bpk.go.id/en/wp-content/uploads/2014/01/LHP-Kinerja-atas-Implementasi-Kebijakan-Energi-Nasional-sektor-gas-2011-2012-pada-PT-Pertamina-.pdf
Daftar
Pustaka
Dhany, Rista Rama. 2014. 60% Bahan Baku Elpiji Masih Impor. http://finance.detik.com/read/2014/01/06/171949/2459634/1034/60-bahan-baku-elpiji-masih-impor.
Diunduh pada 14 Januari 2014.
Hamzah, Zaky Al. 2014. Opera Sabun' Kenaikan LPG 12 Kg. http://www.republika.co.id/berita/
koran/news-update/14/01/09/mz4y1l-opera-sabun-kenaikan-lpg-12-kg. diunduh pada
14 Januari 2014.
Ramidi. 2014. KPPU : Pertamina Tidak Punya Kewenangan Menaikkan Harga Elpiji”. http://www.gresnews.com/berita/politik/92661-kppu-pertamina-tidak-punya-kewenangan-menaikan-harga-elpiji.
Diunduh pada 14 Januari 2014.
Warta Jakarta. 2014. Milton Pakpahan: Penyesuain Harga LPG 12 KG
oleh Pertamina Sudah Tepat. http://www.wartajakarta.com/kategori/berita-4369-milton-pakpahan-penyesuain-harga-lpg-12-kg-oleh-pertamina-sudah-tepat.html.
diudnuh pada 14 Januari 2014.
Label:
bem,
bem kmft,
elpiji,
kajian,
kastrat,
kastrat bem kmft,
kenaikan harga elpiji,
kenaikan harga LPG,
LPG pertamina,
mahkamah konstitusi,
pemerintah,
pertamina,
pro kontra LPG 12 kg,
rekomendasi bpk,
sikap bem
Kamis, 09 Januari 2014
"sebuah hubungan terletak diantara kata saling"
"sebuah hubungan terletak diantara kata
saling"
Aku sematkan sebuah kalimat pendek tentang inti
dari sebuah hubungan. Inti sebuah hubungan ada pada kata saling. Memulai,
menjalani, dan mengakhiri suatu hubungan ada pada kata saling. Hakikat hubungan
yang akan selalu dibutuhkan manusia sebagai makhluk sosial tak dapat dipungkiri.
Ini bukan saja tentang hubungan antara dua sejoli
dalam ikatan yang katanya dinamakan “cinta”. Ini tentang hubungan antar manusia
yang ada. Pertemanan, pernikahan, persahabatan, permusuhan, kemitraan bisnis,
bahkan keluarga.
Memang hubungan itu terjebak dalam simbol-simbol kehidupan
yang disematkan kebudayaan. Nama-nama suatu hubungan yang saya sebutkan diatas
adalah contohnya. Adakah yang tau pasti batas antara hubungan-hubungan manusia
yang ada. Bahkan standar masing-masing manusia dalam berhubungan saja telah
berbeda.
Kembali pada topik kita diatas, bahwa "sebuah
hubungan terletak diantara kata saling", apa maksudnya ini ? saya memperhatikan dalam fenomena keseharian saya
bahwa memang inti dari suatu hubungan adalah kata saling. Coba kalian
perhatikan awal mula kalian menjalin hubungan. Kita ambil contoh pertemanan,
kalian mulai berteman ketika kalian SALING mengenal. Ketika hanya satu dari
antara kalian saja yang kenal apakah itu akan membentuk suatu hubungan
pertemanan? Dan lalu persahabatan pun terjalin ketika kalian berdua sudah
SALING mengenal lebih jauh.
SALING
mengerti
SALING percaya
SALING memahami
SALING
kompromi
SALING memberi
SALING jujur
dan lain
sebagainya. Ketika sebuah kata SALING diikuti kata kerja postif sudah menjadi
suatu hal yang dilakukan dalam suatu hubungan maka hubungan akan aman, nyaman
dan terkendali. Bahagia bukan hal yang tak akan mampir dalam kehidupan hubungan
tersebut. Dalam menjalani, menjaga hubungan terutama, sikap SALING sangat
dibutuhkan.
Mengapa
kata SALING ini penting ? karena dalam berhubungan, ada dua atau lebih hati
disana. Hati selalu memiliki perasaan bukan ? apabila hanya sebagian saja yang
melakukan kepositifan maka tentu akan sakit rasanya. Ada banyak hubungan yang
mana hanya pada sebagian saja yang berperan positif. Bukan berarti yang
sebagian lainnya berperan negatif, tetapi dengan bersikap diam saja tak peduli
juga akan menyakiti sang postif tadi, apalagi kalau berlaku negatif ?
Sebuah hubungan
juga dapat berakhir dengan kata SALING, ketika kata SALING tersebut telah
dikuti dengan kata kerja negatif maka dapat menyebabkan berakhirnya suatu
hubungan. Pertemanan akan dapat berakhir ketika kalian sudah SALING tidak
percaya, SALING membenci, SALING tak mau mengerti dan sebagainya.
Jadi,
ber- SALING-lah kalian dalam kebaikan. Ingat dalam hubungan tidak hanya kamu
yang memiliki hati, tidak hanya hidup dan waktumu yang terkorbankan. Dalam hubungan
kamu tidak hanya bisa menjadi korban, kamu pun bisa menjadi tersangka. Jagalah hubungan
kalian dengan seseorang, kau tak akan pernah tau akan bisa menemukan orang yang
mau memperlakukan kamu semacam itu lagi atau tidak.
Label:
bebas,
curahan bebas,
hubungan,
karya,
narasi,
prosa,
quotes,
quotes tentang hubungan,
realtionship,
saling,
tentang hubungan,
tulisan,
tulisan tentang hubungan
Rabu, 01 Januari 2014
judulnya apa ?
disini aku itu apA
kalian itu siapA
penguasa atau rakyat jelatA
orang bilang si mahasiswA
katanya si orang yang di haraP
katanya si pikirannya siaP
pandai dalam bercakaP
dan selalu menyalakan lilin dalam gelaP
lantas bagaimana dengan kitA
layaklah kita dipanggil mahasiswA
atau sekedar siswa yang tumbuh dewasA
pilihan ada didalam diri andA
(puisi ini diciptakan oleh tiga orang, saya sendiri, D Ardy F, dan mas Gilang Adhitya Pramana)
kalian itu siapA
penguasa atau rakyat jelatA
orang bilang si mahasiswA
katanya si orang yang di haraP
katanya si pikirannya siaP
pandai dalam bercakaP
dan selalu menyalakan lilin dalam gelaP
lantas bagaimana dengan kitA
layaklah kita dipanggil mahasiswA
atau sekedar siswa yang tumbuh dewasA
pilihan ada didalam diri andA
(puisi ini diciptakan oleh tiga orang, saya sendiri, D Ardy F, dan mas Gilang Adhitya Pramana)
Sebuah Teriakan
Dan beginilah dunia
Apa yang kau
lakukan seakan tak berguna
Segala cinta yang hanya menjadi sampah asmara
Lihatlah sekeliling dunia
Dalam kemunafikan mata
Dalam kemunafikan panca indra
Karena tak sama dengan batinnya
Yang benar seakan tak berdaya
Yang salah seakan Berjaya
Yang diantaranya hanya diam semata
Yang berwenang pun jadi gelap mata
Teruntuk kau para mahasiswa
Teruntuk kau yang diharapkan bangsa
Teruntuk kau para pemuda
Teruntuk kau yang membawa cahaya
BERGERAKLAH !
RUBAHLAH !
BERGERAKLAH !
RUBAHLAH !
Langganan:
Postingan (Atom)