Kamis, 04 September 2014

gelap


Lagi, aku  pandangi gelap
Hanya titik cahaya dalam candela
Tertangkap lensa mata yang kalap
Kalap akan gemerlap suar rasa

Entah mengapa gelapku ini bagai cahaya
Menimbulkan Tanya yang membekas
Tak sekedar membubuhi jawab yang  merana sirna
Yang hanya lirih dicerna dan hilang lekas

Terkadang gelap tak menggelapkan
Terkadang gelap membuatmu mengoptimalkan pandang
Tak sekedar mata tetapi juga rasa yang berkenan
Berelaborasi menjadi indra metafisik yang tak sumbang

Gelap bisa menenangkan
Gelap bisa menjaga
Gelap bisa mengindahkan
Gelap bisa membawa mulia

Gelap tak perlu dikutuk
Kutukan tak membuat sang gelap enggan
Bahkan lebih baik gelap tanpa kutukan busuk

Dan kita gunakan kegelapan untuk menerangkan