Selasa, 22 November 2016

Yang jatuh, tapi tak mesra dengan keluh


aku mencintaimu diantara hujan
kebetulan sekarang masih deras-derasnya
aku pun merindumu diantara hujan
kebetulan sekarang masih badai-badainya
entah bagaimana
hujan mengajariku banyak hal
mulai dari ikhlasnya menjatuhkan diri sejatuh-jatuhnya
hingga meresapkan diri pada bumi demi kehidupan yang lainnya
hujan tidak pernah membenci matahari
dia hanya menggantikannya sejenak untuk bertemu bumi
seperti diriku,
aku tak akan pernah memaksamu untuk selalu bertemu
hujan tau, bahwa turun ke bumi adalah tentang secukupnya
bukan sesering-seringnya
hujan tau, bahwa menjumpai bumi adalah tentang apa adanya
bukan dilebih-lebihkan
aku dan hujan
adalah
dirimu dan
bumi
semoga pelangi
selalu menjadi
sebuah saripati
pertemuan sementara ini

Jumat, 11 November 2016

-WUDHU DAN SHALAT, ROMANSA DI BALIK PERIBADAHAN-



biarkan aku menjadi shubuh. meskipun banyak orang yang meninggalkannya tetapi mereka yang mendatanginya penuh kesungguhan dan perjuangan.
biarkan aku menjadi dhuhur. meskipun banyak orang yang melewatkannya tetapi mereka yang menyempatkannya penuh pengorbanan meski sibuk dirinya sedang memeluk erat.
biarkan aku menjadi ashar. meskipun banyak orang yang menyisihkannya tetapi mereka yang memenuhinya penuh kerelaan  disela-sela lelah yang membanting tubuhnya.
biarkan aku menjadi maghrib. meskipun banyak orang yang menenggelamkannya tetapi mereka yang menerbitkannya penuh semangat menghadap kepada Tuhannya.
biarkan aku menjadi isya. meskipun banyak orang yang melupakannya tetapi mereka yang mengingatnya penuh perhatian terhadap penghambaan.
dan lalu
biarkan aku menjadi sepertiga malam. meskipun banyak orang yang tidur disaatnya tetapi mereka yang menegakkan penuh kepasrahan kepada yang Kuasa dan keberserahan akan pintanya.

maka jadilah dirimu wahai kekasih sebagai wudhu, yang akan selalu menjadi awalan dariku dan membersamaiku hingga masing-masing akhir waktu. yang menjedakan kita hanya dunia, akhirat akan selalu membuat kita kembali bersama. khusyukku bukan untukmu tapi kamu bagian dari itu, membersamai menuju Ruang Tuhan yang sama

Jumat, 19 Agustus 2016

Lebih Tentang Aku

Baiklah aku mungkin sisa,
Tak menjadi yg utama
Hanya sebagian kecil dr pilihan
Yang akan lebih sering menerima keengganan
Duniamu bagiku begitu selamanya
Duniaku bagimu begitu fana
Sementara duniaku dan duniamu bertabrakan
Pada akhirnya duniaku tak bersisa
Remeh kepingan angin yg retak
Tak lagi bisa menerbangkan apa
Bukan lagi semilir bisa menyapa
Karena retak itu begitu menghentak
Bertebaran bersama debu
Berduaan bersama rindu
Dari pelupuk yg mulai basah itu
Tuhan turunkan wahyu
Aku lebih nyaman dg kesedihanku
Dari pada kebahagiaan dari mu
Kesedihanku lebih setia mendewasakan
Kebahagiaan dari mu hanya sekilas pelajaran
Jikalau seadainya saja kau mau membersamaiku
Dalam kesedihanku
Niscaya kau akan tahu
Rahasia wahyu di pelupuk basah itu
kau pernah merasakannya juga bukan?
Rasanya menjadi sekian diantara satu
Rasanya menjadi ketidakjelasan
Diantara kejelasan-kejelasan itu
Bacalah dg menyebut nama Tuhanmu dan Tuhanku
Tuhan kita
Dan sediakanlah malam untuk mendoakanku
Agar aku mampu terlepas dari mu
atau kalau kau mau, agar aku mampu bertahan untukmu