Jumat, 19 Agustus 2016

Lebih Tentang Aku

Baiklah aku mungkin sisa,
Tak menjadi yg utama
Hanya sebagian kecil dr pilihan
Yang akan lebih sering menerima keengganan
Duniamu bagiku begitu selamanya
Duniaku bagimu begitu fana
Sementara duniaku dan duniamu bertabrakan
Pada akhirnya duniaku tak bersisa
Remeh kepingan angin yg retak
Tak lagi bisa menerbangkan apa
Bukan lagi semilir bisa menyapa
Karena retak itu begitu menghentak
Bertebaran bersama debu
Berduaan bersama rindu
Dari pelupuk yg mulai basah itu
Tuhan turunkan wahyu
Aku lebih nyaman dg kesedihanku
Dari pada kebahagiaan dari mu
Kesedihanku lebih setia mendewasakan
Kebahagiaan dari mu hanya sekilas pelajaran
Jikalau seadainya saja kau mau membersamaiku
Dalam kesedihanku
Niscaya kau akan tahu
Rahasia wahyu di pelupuk basah itu
kau pernah merasakannya juga bukan?
Rasanya menjadi sekian diantara satu
Rasanya menjadi ketidakjelasan
Diantara kejelasan-kejelasan itu
Bacalah dg menyebut nama Tuhanmu dan Tuhanku
Tuhan kita
Dan sediakanlah malam untuk mendoakanku
Agar aku mampu terlepas dari mu
atau kalau kau mau, agar aku mampu bertahan untukmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar